Musik
bambu hampir ditinggalkan masyarakat Ngada, Flores. Padahal setiap harinya,
kegiatan mereka tidak lepas dari bambu, apalagi sebagian pemain musik bambu
menempati rumah adat asli yang dibangun dari bambu (Kampung Wogo). Kebiasaan
mereka pun berkumpul sambil bermain musik, bernyanyi, dan menari. Dahulu,
mereka masih memainkan alat musik bambu secara lengkap untuk berkumpul-kumpul
sekedarnya. Tapi, sekarang ini mereka berkumpul hanya memainkan alat musik
gitar yang bukan berasal dari bambu. Kecuali seruling. Tapi tidak alat musik
bambu lainnya, seperti Kolintang, Bombardom (berfungsi sebagai Bass), Gendang, Voidoa,
dan lainnya yang berasal dari bambu.
Tampilkan postingan dengan label SeniBudayaFlores. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SeniBudayaFlores. Tampilkan semua postingan
Rabu, 18 Maret 2015
Pesta Musik Bambu di Negeri Flores
Mendengar atau membaca “musik bambu” terkesan biasa, karena musik bambu telah hadir di beberapa daerah Indonesia sejak lama. Namun, kali ini sangat menarik dan unik. Sebabnya, bambu yang terdiri dari 159 jenis di Indonesia dan 6 jenis (Bambu Betung, bambu Pering, bambu Belang, bambu Suling, bambu Gurung, dan bambu To’e) di Flores, dan penduduknya mengunakan bambu tidak hanya untuk musik saja, tapi dalam kehidupan sehari-hari. Tentu, tidak semua penduduk Flores memanfaatkan bambu di kehidupan sehariannya, tapi ada kampung yang masih menggunakan bambu dari memasak, menyuling minuman khas dari pohon Enau, Moke, atap dan dinding rumah, musik, bela diri dan sebagainya.
Langganan:
Postingan (Atom)